Pantauan detikcom, tim SAR gabungan yang antara lain terdiri dari Brimob Polda Kaltim, TNI AD Yonif 611 AWL, Basarnas Wilayah Kaltim, Palang Merah Indonesia (PMI) termasuk tim Indonesian Off road Federation (IOF) Kaltim, berangkat dari Bandara Temindung Samarinda, sekitar pukul 23.40 WITA.
"Kita akan bikin posko di Tanjung Santan, di Bontang," kata anggota Basarnas, Setiawan saat berada di kantor Bandara Temindung Samarinda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal berbagai macam peralatan SAR, tim berangkat di tengah hujan deras yang mengguyur Samarinda. Iring-iringan mobil umumnya terdiri dari mobil yang biasa digunakan di medan terjal.
"Tapi sebelumnya tim SAR di Bontang dan Sangatta sudah memulai pencarian," ujar Setiawan.
Pesawat Cessna PK-IWH terbang dari Bandara Temindung Samarinda, Jumat (24/8/2012) sekitar pukul 07.51 WITA pagi tadi, menuju Bontang, Kalimantan Timur. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekitar pukul 08.04 WITA.
Pesawat mengangkut Marshal Basir sebagai pilot serta 3 orang penumpang Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International/WNA Australia) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International).
Sebelum hilang kontak, pesawat sempat terbang di ketinggian 3.000 kaki hingga turun ke 500 kaki. Bahkan alat Emergency Location Transmitter (ELT) yang terpasang di pesawat tersebut tidak memberikan sinyal apapun, termasuk apabila terjadi kondisi yang membahayakan hingga darurat.
(fdn/fdn)