Informasi yang dihimpun detikcom, korban yang diketahui baru dua tahun menjalani masa kedinasannya ini diduga melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembakkan pistol ke bagian keningnya, Minggu (19/8) dini hari.
Beredar kabar penyebab korban melakukan aksi nekat ini karena mengalami depresi setelah permintaan cuti untuk berlebaran di kampung halamannya tidak disetujui pimpinannya. Versi lain yang berkembang di masyarakat sekitar markas Kavaleri, korban sering diganggu mahluk halus, yang membuatnya sempat tiga kali melarikan diri ke hutan di Gunung Tumpa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad korban ditemukan rekan-rekannya usai sholat Id di dalam barak dengan kondisi berlumuran darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit AD Teling Manado, kemudian baru dipulangkan ke kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 131/Santiago Letkol Arm Herman K Watulangkow, ketika dikonfirmasi, enggan berkomentar. Dia menyebut Kompi Kavaleri Panser bukan berada di bawah komando Korem 131/Santiago.
โKalau Kodim dan Yonif 712 di bawah komando kami, sedangkan Kompi Kavaleri langsung ke Kodam VII/Wirabuana,โ ujarnya.
(trq/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini