"Kami menjaga dan mengimbau agar warga tidak merusak, rusuh, membakar, yang mungkin bisa menyebabkan kebakaran hutan," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Martinus Sitompul, saat dihubungi detikcom, Selasa (21/8/2012).
Martinus mengatakan, tugas polisi adalah menjaga keamanan dan ketertiban. Polisi tidak akan ikut campur dalam konflik antara warga dan pengelola TWA Tangkubanparahu. Meski demikian, kepolisian terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui ratusan massa memblokir gerbang atau pintu masuk menuju lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Tangkubanparahu, Jawa Barat, Senin (20/8) kemarin. Massa berasal dari masyarakat dan pedagang di Tangkubanparahu.
"Ini diblokir total. Pintu masuk ditutup bambu dan ratusan motor massa yang berjejer di lokasi. Massa itu berasal dari masyarakat dan pedagang di Tangkubanparahu," jelas Prima (26), salah satu warga yang hendak berwisata di gunung tersebut.
Informasi dihimpun, blokir gerbang sudah terjadi sejak Selasa 14 Agustus lalu. Pemblokiran dilakukan lantaran masyarakat dan pedagang enggan Tangkubanparahu dikelola pihak swasta. Saat ini Tangkubanparahu dikelola PT Graha Rani Putra Persada (GRPP). Mereka menginginkan pengelolaan oleh pemerintah.
"Di lokasi saat ini ratusaan polisi berjaga-jaga. terlihat ada lima unit mobil polisi masing-masing dari Polres Subang dan Polres Cimahi," jelas Prima.
(trq/trq)