Seperti pengalaman mudik yang dijalani Narendro. Ia dan istrinya berangkat dari Jakarta hendak mudik ke kampung halamannya Majalengka pada Jumat (17/8). Normalnya perjalanan Jakarta-Majalengka hanya 4,5 jam melalui Cikamurang. Namun, dengan padatnya volume kendaran, waktu tempuh pun menjadi lebih lama tiga kali lipat.
Kemacetan yang ditemui Narendro dimulai saat memasuki Tol Cikampek. "Penyebabnya adalah karena rest area yang penuh pemudik beristirahat di pinggir jalan tol (di luar rest area) mereka tidur setelah sahur. Selepas rest area kecepatan bisa 80 Km - 100 Km per jam," tutur Narendro, Sabtu (18/8/2012) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun jalannya agak berkelok, Alhamdulillah masih jalan tidak berhenti karena macet," ujarnya.
Meski berjalan lancar, namun ada juga kendala yang dihadapi oleh Narendro, yaitu kelangkaan BBM.
"Kekurangannya hanya di setiap SPBY yang saya temui selalu kehabisan premium. Jalur ini akhirnya sampai ke Sumedang kota. Saya sempatkan kembali mengisi BBM," katanya.
Perjalanan berikutnya dari Sumedang menuju Majalengka mengalami kemacetan di sekitar terminal Cimalaki. Mereka tersendat hampir dua jam. Selepas terminal, jalan kembali lancar hingga pertigaan Tomo. "Di sini kembali tersendat sekitar 1 jam karena volume kendaraan yang datang dari arah Cikamurang dan Sumedang," paparnya.
Selepas pertigaan Tomo, perjalanan lancar sampai ke Majalengka Kota. Mereka sampai ke tujuan pada Jumat (17/8) sore pukul 17.00 WIB atau setelah menempuh perjalanan 12 jam.
(trq/trq)