Tidak mudik dan sungkem orang tua (jika masih ada) atau orang yang dituakan bisa memperburuk citra kita di mata keluarga besar. Jadi meski dana minim, badan kurang sehat dan sulit memperoleh tiket angkutan umum, mudik tetap harus dilakukan.
Untuk mencapai kampung halaman, pemudik rela berdesak-desakan di semua moda angkutan umum untuk belasan bahkan puluhan jam. Namun sudah hampir sepuluh tahun berjalan, fenomena mudik dengan angkutan umum beralih ke angkutan pribadi khususnya sepeda motor dengan alasan lebih murah dan lebih cepat daripada pakai angkutan umum. Hanya dengan Rp 150.000 sekeluarga (2 dewasa dan 2 anak) sudah bisa sampai kampung halaman di Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan memperkirakan pemudik yang menggunakan sepeda motor akan meningkat 6,16 persen dibanding tahun 2011 menjadi 2.514.634. Ini angka yang sangat banyak. Apalagi motor akan berebut ruas jalan dengan 1.605.299 kendaraan pribadi, 21.395 Bus AKAP, 13.875 Bus AKDP dan 2.350 bus pariwisata.
Dengan cara memperoleh SIM yang sangat mudah di hampir semua polda berakibat pengendara motor dan mobil tidak paham akan tata cara berlalu lintas yang baik dan aman. Penulis khawatir bahwa jumlah kecelakaan dan korban akan meningkat tajam pada arus mudik dan balik lebaran kali ini. Tahun 2011 menurut data kepolisian, telah terjadi total 6.280 kecelakaan (meninggal 433, luka berat 779 dan luka ringan 2.676) dan di antaranya sebanyak 4.482 merupakan kecelakaan sepeda motor selama arus mudik dan balik.
Pemudik sepeda motor merupakan pendekar nekat yang ingin mudik murah tanpa memperhitungkan nyawa. Mudik jadi tidak terhitung mahalnya ketika kecelakaan terjadi.
Pencegahan Kecelakaan
Menghadapi pendekar mudik nan nekat ini, pemerintah dan pihak berwajib harus berpikir keras memikirkan langkah-langkah pencegahan supaya kecelakaan lalu lintas tidak terus bertambah.
Pertama, kepolisian harus melakukan pencegahan dengan menghentikan semua sepeda motor dikendarai oleh lebih dari 2 orang dengan muatan barang yang berlebih di lokasi tertentu tidak terlalu jauh dari Jabodetabek sebagai pusat asal pemudik. Kelebihan penumpang dan barang harus diturunkan untuk diangkut dengan bus sampai ke kota tujuan atau kota tujuan terdekat. Caranya? Pemerintah/kepolisian harus menyediakan angkutan bus dengan gratis atau tarif subsidi yang terjangkau oleh pemudik kelas motor.
Penumpang motor dan barang yang diturunkan diangkut dengan bus tersebut sampai di terminal kota-kota tertentu yang sudah ditetapkan. Dari lokasi terminal tersebut tinggal naik angkutan umum pedesaan menuju tempat tujuan yang sudah tidak terlalu jauh. Namun ini upaya yang tidak mudah.
Kedua, pemerintah harus membangun infrastruktur perhubungan yang lebih baik dan bisa menampung pemudik katakan untuk 25 tahun kedepan. Bangun infrastruktur kereta api yang baik dan cukup, dermaga dan kapal yang baik dan cukup, bandara dan pesawat yang baik dan cukup, jalan raya dan angkutan darat yang baik dan cukup supaya mudik dengan motor tidak ada lagi.
Jika semua infrastruktur tersebut tersedia maka ritual tahunan publik untuk mudik dapat berjalan dengan baik, aman dan nyaman. Membangun infrastruktur tidak mudah dan murah. Jadi apakah mungkin pemerintah menganggarkan dana di APBN untuk pembangunan infrastruktur yang begitu besar, katakan dalam 5 tahun mendatang?
Kalau harus berutang ke asing publik keberatan kalau negara terus berhutang atau mau minta swasta yang bangun? Kalau diserahkan ke swasta yang profit oriented pastinya akan membebani publik melalui pengenaan tarif penggunaan infrastruktur yang mahal. Lalu dari mana? Mungkin tidak? Jawabannya sangat mungkin, yaitu melalui dana yang selama ini digunakan untuk subsidi BBM dan listrik yang sudah terbukti salah sasaran terus.
Dengan dana Rp 200 sampai dengan 300 triliun/tahun yang selama ini untuk subsidi BBM dan listrik, semua pembangunan infrastruktur di atas akan terbangun dengan mudah dalam 5 tahun ke depan. Hanya masalahnya, berani tidak pemerintah kita melakukannya. Itu saja.
*) Agus Pambagio adalah pemerhati kebijakan publik dan perlindungan konsumen.
(vit/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini