Sebanyak 183 orang terlantar hingga nyaris satu jam ketika gerbong monorel RapidKL tiba-tiba terhenti di depan Wisma Monorail di Brickfields. Akibatnya, para penumpang dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran menggunakan dua crane Skylift.
Tiga penumpang, termasuk seorang perempuan hamil, dilaporkan pingsan karena AC di gerbong mati akibat hilangnya daya listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang penumpang, Norashykin Zulkifli (40) menuturkan, para komuter awalnya santai dan tenang saja ketika monorel rusak di tengah jalan. "Namun setelah 15 menit, orang-orang menjadi gelisah dan beberapa jadi panik," ujarnya.
Norashykin melihat dua orang pingsan di gerbong yang padat itu, sedangkan lainnya berusaha memecahkan kaca untuk bisa keluar. "Dua kereta datang dari stasiun yang berada 300 meter jauhnya untuk menyelamatkan kami. Satu kereta di jalur yang sama dengan kita, tapi juga berhenti di depan kami," ujarnya.
"Syukurlah, kami melihat pasukan pemadam kebakaran datang. Mereka memecahkan kaca dan mulai mengeluarkan orang-orang," katanya.
Manajer media Prasarana Negara Berhad, Azhar Ghazali, mengatakan insiden itu terjadi karena kerusakan kontrol traksi yang menyebabkan mesin kereta berhenti secara otomatis.
(nrl/nwk)