Pasokan Darah Minim, Rahil Pengidap Leukemia Tergolek Lemas

Pasokan Darah Minim, Rahil Pengidap Leukemia Tergolek Lemas

- detikNews
Kamis, 09 Agu 2012 12:57 WIB
Jakarta - Biasanya pada saat bulan puasa, pasokan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) mengalami penurunan. Hal ini membuat Rahil Amira Zirlyferra, bocah 9 tahun pengidap leukemia ini hanya bisa tergolek lemas lantaran pendarahan. Rahil butuh bantuan darah.

"Karena sel-sel kankernya belum dibersihkan, bisa timbul tiba-tiba seperti ini (pendarahan). Kebetulan sekarang Rahil sedang haid, dan darah yang keluar banyak sekali seperti orang melahirkan. Makanya dia sekarang lemas," tutur ibunda Rahil, Tuti Haryati, kepada detikcom, Kamis (9/8/2012).

Rahil juga mengalami pendarahan di bawah kulit, di mana ada bintik-bintik merah di dada, perut, dan paha, seperti orang yang mengalami demam berdarah. Menurut Tuti hal itu biasa terjadi saat tubuh putri sulungnya itu rendah trombosit dan HB-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya butuh 12-15 kantong trombosit per hari, tapi yang didapat biasanya hanya 6-7. 1 Kantong trombosit biasanya didapat dari 3 orang. Sedangkan yang darah merah 500 cc atau dua kantong untuk 1-3 hari," papar Tuti.

Rahil yang merupakan bocah yatim itu setidaknya butuh pasokan trombosit dan darah merah hingga tiga hari ke depan. Saat ini, gadis kecil yang kepalanya plontos akibat kemoterapi ini tergolek lemas di Kamar 328 lantai 3 selatan, Gedung Teratai, RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Saya pakai Jamkesmas, jadinya free. Cuma masalahnya, pasokan darah PMI kosong. Nggak ada darah A+ untuk Rahil. Sampai 3 hari ke depan dia butuh 45 kantong, meskipun biasanya yang didapat cuma separuhnya," tutur Tuti sambil terisak.

Rahil rencananya juga akan mendapat pengobatan di RS Mount Elizabeth Singapura, tak lama setelah Idul Fitri mendatang. Pengobatan dilakukan untuk membunuh sisa-sisa sel kanker.

Tiket pesawat dari Jakarta ke Singapura dan biaya rawat inap di RS, ditanggung dua dokter yang baik hati dengan menggunakan point reward yang mereka punya. Bahkan biaya hidup Tuti yang mendampingi Rahil selama di Singapura juga ditanggung kedua dokter tersebut.

Namun demikian ada biaya yang harus dibayarkan oleh Tuti, antara lain untuk biaya pembiakan sumsum tulang belakang alias bone marrow transplantation (BMT) dan lain-lain yang diperkirakan mencapai US$ 18.500. Bagi seorang ibu yang ditinggal mati suami dan terpaksa meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus putrinya, uang sebanyak itu tentu bukan jumlah yang kecil.

"Sekarang baru terkumpul sekitar Rp 5,6 juta. Masih kurang banyak, saya harap sekali Allah memberi keajaiban. Tapi sekarang saya mau konsentrasi dengan trombosit dan darah merah yang dibutuhkan Rahil untuk tiga hari ke depan," ucap Tuti.

Bagi Anda yang ingin membantu pengobatan Rahil, bisa menyalurkan bantuan langsung ke rekening Tuti Haryati di Bank Muamalat cabang Fatmawati ke nomor rekening 9250830902. Anda juga bisa mengontak ibunda Rahil di nomor 085282911667 jika ingin membesuk Rahil di RS Fatmawati.


(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads