"Suara parpol non parlemen yang bergabung dengan Demokrat sendiri tidak terukur. Hanya saja itu memang bisa bermakna politis. Sama saja jika kita lihat fenomena kutu loncat, parpol non parlemen juga memiliki dampak yang serupa bagi Partai Demokrat. Namun, dampak suaranya bagi Demokrat di 2014 tidak akan terlalu signifikan," kata Mubarok saat berbincang dengan wartawan, Selasa (6/7/2012).
Terkecuali jika parpol non parlemen difungsikan sebagai sayap partai, menurut Mubarok, bisa dimanfaatkan. Sayap partai bisa berjalan sendiri tapi yang menerima manfaatnya partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mubarok melanjutkan ada beberapa parpol non parlemen yang dijajaki. Dua di antaranya Pakar Pangan dan Barnas sudah gabung. Sedangkan yang lain katanya akan segera menyusul.
"Justru suara yang signifikan itu datang dari tokoh pesantren. Saya kaget tokoh-tokoh pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah berbondong-bondong masuk Demokrat. Mereka melakukan pendekatan informal kepada Demokrat. Mereka yang merapat. Mereka semua tokoh-tokoh pesantren NU. Manfaat tokoh agama masuk parpol sangat besar karena mereka memiliki massa dan pemilih tradisional," papar Mubarok.
Dia meyakini PD masih memiliki daya tarik. Dia mengibaratkan PD, seperti kapal selam.
"Kapal selam itu tidak akan karam. Demokrat ibarat kapal selam. Moderat itu nilai plus bagi mereka selain nasionalis religius. Daya tarik tetap ke Pak SBY," pungkasnya.
(van/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini