Rotasi Mekeng dari Banggar Picu Ketegangan Internal Golkar?

Rotasi Mekeng dari Banggar Picu Ketegangan Internal Golkar?

- detikNews
Rabu, 01 Agu 2012 15:07 WIB
Jakarta - Rotasi di Fraksi Golkar DPR dikabarkan memicu ketegangan internal. Isu yang beredar, Melchias Markus Mekeng disebut tidak terima dengan pencopotan dirinya dari posisi Ketua Banggar.

Fraksi Golkar memang baru saja melakukan rotasi. Melchias Markus Mekeng dan Zulkarnaen Djabbar dirotasi dari Banggar DPR.

Rotasi yang dilakukan dipercaya terkait dengan berbagai kasus korupsi yang melilit Golkar. Politisi senior Golkar yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR, Zainal Bintang, menyebut rotasi yang dilakukan partainya sebagai langkah penyegaran untuk mengantisipasi terlalu berkuasanya seorang kader.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rotasi memang harus dilakuan Ical, untuk menghindari seorang kader menumpuk kekuasaan yang cenderung disalahgunakan," kata Zainal saat berbincang, Rabu (1/8/2012).

Kabar yang beredar, Mekeng yang dirotasi dari posisi Ketua Banggar tidak terima dengan pencopotan dirinya. Mekeng disebut tak terima karena rotasi itu seolah-olah menunjukkan bahwa benar dirinya tersangkut kasus korupsi.

Tak urung hal itu menciptakan ketegangan di internal Golkar. Zainal tak membantah kabar itu, namun dia juga tidak memberi penjelasan.

"Penyegaran itu positif untuk menjaga kesinambungan dan dinamika organisasi," jawab Zainal diplomatis saat ditanya mengenai protes Mekeng.

Namun isu soal ketegangan di internal Golkar itu dibantah Sekretaris Fraksi Golkar Ade Komaruddin. Menurut Ade, Mekeng sudah lama hendak mengundurkan diri.

"Pak Melchi memang sudah lama ingin mengundurkan diri," tuturnya.

Tapi anehnya, Mekeng membantah dirinya di rotasi. Dia yakin tidak ada pergantian. "Saya masih Ketua Banggar sampai saat ini," kata Mekeng, Selasa (31/7) kemarin.

(trq/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads