Usut Korupsi di Polisi, KPK Tak Perlu Khawatir Tragedi KPK Hong Kong

Usut Korupsi di Polisi, KPK Tak Perlu Khawatir Tragedi KPK Hong Kong

- detikNews
Rabu, 01 Agu 2012 12:51 WIB
Jakarta - Langkah KPK mengusut dugaan korupsi simulator SIM mendapat dukungan publik. Upaya pembersihan korupsi di kalangan kepolisian menjadi tonggak baru. Sebelumnya banyak yang sangsi KPK memiliki keberanian.

Merunut pada kisah gerakan lembaga antikorupsi di negara lain, berbagai halangan dan rintangan juga dialami kala bersentuhan dengan kepolisian. Seperti halnya pada lembaga KPK Hong Kong atau Independent Commission Againts Corruption (ICAC).

Dari berbagai sumber disebutkan, sekitar tahun 1977 ICAC melakukan operasi besar-besaran pembersihan korupsi di tubuh kepolisian Hong Kong. Tapi rupanya apa yang dilakukan ICAC itu berbuah kemarahan polisi korup. Sekadar diketahui, ICAC juga diisi oleh polisi, namun mereka sudah disumpah untuk berintegritas dan memberantas korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi korup menyerbu dan melempari kantor ICAC. Sebelumnya, para penyidik ICAC menuai teror dan intimidasi. Hingga akhirnya, Gubernur Hong Kong --- saat itu masih dikuasai Inggris -- mengeluarkan amnesti yaitu bagi mereka yang melakukan korupsi sebelum tahun 1977 akan diampuni.

Kebijakan Gubernur itu pun berimbas positif. Berangsur kemudian, kepolisian Hong Kong mereformasi diri. Mereka yang korup dipecat dan dipenjarakan. Nah, kalau dahulu bahkan ada idiom di kepolisian 'saking korupnya, istri bawahan pun bisa diajak tidur atasan', kini sama sekali nihil korupsi. Siapa yang berani macam-macam langsung dipecat.

Melihat kisah penuh tantangan ICAC Hong Kong mengusut kasus korupsi di kepolisian, muncul kekhawatiran nasib serupa dialami KPK. Tapi sepertinya kekhawatiran itu berlebihan. Masih banyak jenderal berintegritas di kepolisian yang mempunyai komitmen dalam pemberantasan korupsi. Apalagi Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo sudah tegas menyatakan akan bersinergi dengan KPK.

"Tapi kalau sampai itu terjadi, itu merupakan spirit of the corps yang salah," jelas peneliti Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) Jamil Mubarok, Rabu (1/8/2012).

Sedang menurut anggota FPKS DPR Indra SH, langkah KPK melakukan pengusutan tersebut patut diacungi jempol. Sikap Timur yang memberi dukungan juga patut diapresiasi.

"Apabila kita berkaca kepada salah satu negara yang berhasil membersihkan negaranya dari tindak pidana korupsi itu adalah Hong Kong. KPK-nya Hong Kong di awal-awal pendiriannya terlebih dahulu membersihkan sektor penegak hukum dan menangkap perwira-perwira kepolisian Hong Kong yang terlibat korupsi," terang Indra.

(ndr/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads