5 Insiden Burung vs Burung Besi di Indonesia

5 Insiden Burung vs Burung Besi di Indonesia

- detikNews
Rabu, 01 Agu 2012 12:08 WIB
5 Insiden Burung vs Burung Besi di Indonesia
Lubang di United Airlines Boeing 737/Daily Mail
Jakarta - Bagian hidung pesawat United Airlines Boeing 737 berlubang menganga karena tabrakan dengan burung. Tak cuma di AS, sejumlah burung besi juga pernah terlibat insiden dengan burung betulan, mulai dari pesawat komersial hingga pesawat yang ditumpangi Jusuf Kalla, wapres kala itu. Inilah 5 di antara insiden itu:

Kaca Merpati Pecah

Pada 23 Maret 2007, kaca bagian depan pesawat Merpati Airlines B737-200 rute Denpasar-Kupang pecah dalam perjalanan menuju Kupang karena ditabrak burung. Pesawat baru boleh terbang lagi setelah kaca diganti. Penerbangan ditunda berjam-jam.

Menurut ahli dari AS, mesin pesawat mampu mengisap burung dengan berat maksimal 1,8 kg tanpa menganggu keselamatan penumpang. Namun mesin tidak mampu menghadapi burung dengan berat 4-7 kg.

Pesawat JK Kemasukan Burung

Pada Kamis 7 Desember 2006 pesawat Kepresidenan Boeing 737-200 TNI Angkatan Udara yang membawa Wakil Presiden Jusuf Kalla dan rombongan menuju Bali, menabrak seekor burung, saat lepas landas dari pangkalan TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta. Hal ini menyebabkan rombongan merasakan goncangan. Bahkan jilatan api di mesin sebelah kanan terlihat, disusul bau daging terbakar. Rombongan JK yang berisi Menhub Hatta Rajasa dan Menneg BUMN Sugiharto lalu kembali ke Jakarta dengan menggunakan Batavia Air.

Mesin Mandala Mati

Pada 29 Januari 2003 mesin kiri pesawat Mandala Airlines RI 293 mati ketika lepas landas di Bandara Ahmad Yani, Semarang, akibat kemasukan burung. Pesawat ini mengangkut 129 jamaah haji ONH Plus. Burung itu menyebabkan mesin mati dan pesawat mendarat kembali dengan satu mesin. Apesnya, ketika mendarat, roda pesawat terkunci sehingga mengganggu penerbangan lain yang akan terbang maupun mendarat. Burung ini terhisap masuk mesin pesawat ketika pesawat melintasi serombongan burung bangau.

Sriwijaya Turun Lagi

Ilustrasi
Sempat mengangkasa selama 30 menit, pesawat Sriwijaya Air penerbangan Ambon-Jakarta mesti turun lagi ke Bandara Pattimura. Sebabnya seekor burung laut masuk ke mesin 1.

"Burung masuk ke dalam. Di lapisan kipas, cacat semua. Bergerigi di tengahnya," kata Glen, petugas Sriwijaya Air Ambon, Maluku, saat dihubungi lewat telepon, Sabtu (4/10/2008).

Pesawat seri Boeing 737-200, yang dipiloti Kapten Hariri tengah membawa 114 penumpang. Take off dari Bandara Pattimura sekitar pukul 18.30 WIT. "Penumpang ada yang diinapkan, ada yang refund dan ada yang kita ganti dengan pesawat esok hari," jelas Glen.

Glen menuturkan, di sekitar bandara banyak burung yang beterbangan. Kini pesawat pun sudah digrounded dan dalam perawatan. "Butuh waktu 5-7 hari," tandas Glen.

Sriwijaya Balik Lagi

Mesin pesawat rentan kemasukan burung
Pesawat Sriwijaya Air terpaksa kembali ke Bandara Raden Intan II Bandar Lampung karena salah satu mesinnya kemasukan burung. Menurut Kapuskom Publik Dephub Bambang S Ervan, pesawat jenis Boeing 737 itu take off sekitar pukul 9 pagi untuk terbang ke Jakarta. Namun beberapa saat mengudara, terdengar suara mirip ledakan.

"Itu suara burung masuk ke mesin," ujar Bambang pada detikcom pukul 11.00 WIB, Jumat (20/3/2009).

Karena itulah pilot pesawat memutuskan turun kembali ke Raden Intan. "Saat ini pesawat sedang diperbaiki," ujarnya.

Akibat insiden ini, beberapa penumpang tidak melanjutkan perjalanan dan meminta uangnya dikembalikan/refund.
Halaman 2 dari 6
(nrl/nvt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads