Otak Perampokan Gaji Karyawan PT Hankuk Rp 180 Juta Tewas Didor

Otak Perampokan Gaji Karyawan PT Hankuk Rp 180 Juta Tewas Didor

- detikNews
Jumat, 27 Jul 2012 16:11 WIB
Jakarta - Otak perampokan gaji karyawan PT Hankuk Color Industry, COK, ditembak aparat kepolisian karena melawan saat ditangkap di Klender, Jakarta Timur. Ia akhirnya tewas.

Penangkapan COK tersebut terjadi di Klender, Jakarta Timur, pada Kamis 26 Juli 2012 sekitar pukul 05.00 WIB.

COK terkena tembakan polisi di dada sebelah kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"COK berusaha melarikan diri dan mencoba merebut senjata api milik petugas sehingga terjadi pergulatan. Petugas berusaha merebut kembali senjata tersebut dan memberikan tembakan peringatan. Namun, COK tetap melawan sehingga dilumpuhkan oleh petugas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2012).

"Dia roboh dan kita larikan ke RS Polri Kramatjati tapi dalam perjalanan COK meninggal," ujar Rikwanto.

COK merampok tiga karyawan PT Hankuk yakni Neliyana, Edward Tulutinoring, dan Triyono ditugaskan perusahaan untuk membawa uang pembayaran upah karyawan Rp 180 juta di depan perusahaan Jl Jababeka Raya Blok K1A, Desa Mangunharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa 10 Juli pukul 12.30 WIB.

Ia melakukan aksinya bersama TEG yang memiliki pacar yang bekerja di PT HCI, SUL, EK SUL, dan BAM.

Kekasih TEG memberitahu bahwa karyawan PT HCI gajian setiap tanggal 10 dan informasi ini dimanfaatkan oleh COK dan kawanannya. COK sempat menodongkan senjata api kepada karyawan PT HCI yang membawa uang gaji sebesar Rp 180 juta.

"Kelompok COK mencari informasi kapan karyawan gajian lalu menunggu korban pulang dari bank di depan pabrik PT HCI. Dengan menggunakan sepeda motor, COK merampas tas berisi gaji karyawan dan sempat menodongkan senjata api jenis FN ke korban," kata Rikwanto.

Rikwakto mengatakan COK cs menjalankan aksinya dengan membagi tugas masing-masing.

"COK berperan merampas uang yang dibawa korban sekaligus otaknya," kata dia.

TEG berperan sebagai informan yang menanyakan jadwal pengambilan uang gaji karyawan kepada kekasihnya yang merupakan karyawan PT HCI. "TEG memberikan informasi pada saat korban mengambil uang," tutur Rikwanto.

SUL dan BAM bertugas mengawasi lokasi sekitar kejadian. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika aksi mereka dipergoki oleh pihak keamanan atau polisi.

"SUL mengawasi situasi di kawasan lokasi pabrik di mana pada saat tersangka COK melakukan aksinya. BAM sendiri mengawasi lokasi kejadian," ucap Rikwanto.

EK SUL bertugas memboncengi COK untuk melarikan diri setelah melakukan aksi kejahatan mereka. "EK SUL memboncengi COK menggunakan motor Mio untuk melarikan diri setelah melakukan aksi mereka," ujar Rikwanto.
(aan/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads