Masalah Harga Kedelai, Bukti Negara Tak Berdaulat dalam Pangan

Masalah Harga Kedelai, Bukti Negara Tak Berdaulat dalam Pangan

- detikNews
Kamis, 26 Jul 2012 08:20 WIB
Jakarta - Harga kedelai dalam negeri belakangan ini melonjak tajam. Kejadian ini menjadi bukti bahwa negara tidak memiliki daulat penuh terhadap ketahanan pangan nasional.

"Ini bukti negara kita tidak berdaulat secara pangan. Pangan nasional bergantung terhadap negara produsen," ujar anggota Komisi IV, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Kamis (26/7/2012).

Viva mengaku bingung dengan pemerintahan. Pasalnya negeri ini dikaruniai oleh tanah yang subur. "Tapi manajemen pembangunan yang tidak bagus," lanjut Wakil Sekjen DPP PAN ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Viva, hampir seluruh komiditi pangan saat ini bergantung dari impor. Mulai dari beras, jagung, kedelai, susu bahkan hingga garam. Kondisi ini terjadi karena pemerintah tidak serius dalam memperbaiki manajemen pembangunan pertanian.

Padahal, Viva yakin jika Indonesia memiliki banyak sekali jago-jago di bidang pertanian. Seharusnya, lanjut Viva, para ahli tersebut bisa menelurkan terobosan teknologi pertanian.

"Padahal sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan petani," tandasnya.

Seperti diberitakan, selama tiga hari ke depan perajin tahu dan tempe di Jakarta akan mogok membuat tahu dan tempe. Hal itu dikarenakan mahalnya harga bahan bau pembuatan kacang dan kedelai. Bahkan ada aksi sweeping terhadap perajin tahu dan tempe yang masih berjualan di pasar.

(mok/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads