"Ini posisi yang cukup mengerikan, saya bahkan tak bisa menemukan kata-kata untuk menjelaskan bagaimana perasaan kami," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/7/2012).
"Ini secara langsung menjustifikasi terorisme. Bagaimana ini bisa dimaklumi?" cetus Lavrov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lavrov juga mengkritik Dubes AS untuk PBB Susan Rice atas pernyataannya. Rice menyebutkan, serangan-serangan di Damaskus berarti Dewan Keamanan PBB harus menyetujui resolusi sanksi terhadap Suriah yang pekan lalu diveto oleh Rusia dan China.
"Dengan kata lain, ini berarti kami (AS) akan terus mendukung aksi teroris seperti itu selama Dewan Keamanan PBB belum melakukan apa yang kami mau," ujar Lavrov.
Pemerintah Rusia telah berulang kali menolak tudingan bahwa Moskow mendukung rezim Assad dalam krisis yang melanda Suriah selama 16 bulan ini. Menurut Rusia, pihaknya memiliki pendekatan yang lebih berimbang, berbeda dengan negara-negara Barat yang berpihak kepada oposisi Suriah.
(ita/nrl)