SBY: Transformasi Belum Selesai, RI Hadapi Cobaan Besar

Jakarta - Puncak peringatan hari jadi ke-67 RI akan bertepatan dengan bulan ramadan. Di dalam usia negara yang masih relatif muda dan terus bertransformasi, Presiden SBY mengajak seluruh masyarakat untuk mensyukuri capaian dan prestasi yang berhasil Indonesia raih sembari terus bekerja untuk mencukupi berbagai kekurangan yang masih ada.

"Transfromasi yang kita lakukan belum selesai. Kita ingin di pertengahan abad 21 ini, Indonesia menjadi bukan hanya emerging economy tetapi juga menjadikan ekonominya kuat dan berkeadilan dengan politik dan demokrasinya yang matang dan stabil serta peradabannya makin unggul dan maju," ujar SBY.

Hal ini disampaikannya dalam sambutan acara berbuka puasa bersama jajaran KIB II, pejabat eselon I kementerian dan direktur BUMN. Acara yang dilanjutkan dengan salat magrib berjamaah ini diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Sebelumnya dia menyatakan bahwa 67 tahun bagi sebuah negara nasional, masih tergolong muda. Banyak negara maju yang membangun tatanan kehidupan, peradaban, politik, pemerintahan, ekonomi dan sistem kesejahteraan serta hukum yang memakan waktu ratusan tahun keadilan namun terus berlanjut.

Bahkan pembangunan mereka juga mengalami pasang dan surut akibat krisis ekonomi maupun lain sebagainya, sama seperti yang Indonesia alami. Namun itu semua merupakan bagian dari proses untuk menuju keadaan yang lebih baik dan karenanya tetap harus disyukuri bersama.

"Transfromasi itu adalah proses yang memerlukan waktu yang cukup panjang. Marilah kita belajar dari pengalaman negara lain yang telah maju bahwa di dalam proses itu selalu ada dinamika, pasang surut bahkan keadaan jatuh bangun," ujar SBY.

"Saya mengajak mari kita senantiasa bersyukur atas apa yang kita capai dan hasilkan, terus bersatu dan berikhtiar untuk bekerja keras untuk mencapai apa yang belum kita capai, serta tetap sabar manakala menghadapi ujian dan cobaan. Karena negara kita memang sedang mengalami transfromasi dan menghadapi cobaan fundamental yang sangat besar," sambungnya.


(lh/gah)