Karyawati Korban Kejahatan di Angkot: Otak Pelaku Ciri-cirinya Bertato

Karyawati Korban Kejahatan di Angkot: Otak Pelaku Ciri-cirinya Bertato

- detikNews
Selasa, 24 Jul 2012 18:34 WIB
Jakarta - Karena sang kekasih berhalangan untuk menjemput, karyawati korban kejahatan di angkot rela pulang ke rumah naik angkot pada malam hari. Akibatnya, dia nyaris diperkosa dan dirampok oleh sopir angkot beserta komplotannya.

Dalam pengakuannya, karyawati tersebut menduga, bahwa otak dari komplotan itu ialah seorang pria yang memiliki tato.

"Biasanya pulang dianter tapi kemarin lagi ada masalah dan tidak bisa dijemput," ucap karyawati tersebut di Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyawati itu menceritakan jika dirinya tak bisa dijemput pacar, dia selalu menggunakan angkot tersebut. Dia sendiri naik angkot itu dari depan pasar Benhil tanpa ada rasa curiga.

"Pernah juga naik angkot, tapi tidak apa-apa. Baru kemarin saja ada kejadian itu," ujarnya yang mengenakan baju hitam didampingi sang pacar.

Dia merasa ganjil dengan angkot tersebut saat dirinya ditanya-ditanya oleh penumpang yang memiliki tato di lengannya. Pria bertato itu, duduk di kursi belakang, berseberangan dengan dirinya.

"Saya duga yang tanya-tanya itu otaknya. Ciri-cirinya bertato," sambungnya.

Usai kejadian tersebut, dia pun langsung melapor ke sang pacar. Sang pacar merasa menyesal dengan kejadian tersebut.

"Saya langsung hubungi pacar saya, dia langsung temani saya membuat laporan," tutupnya.

Karyawati itu nyaris diperkosa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Senin (23/7) pukul 23.00 WIB. Karyawati itu menumpang angkot C01 yang berjalan di bukan rute sebenarnya. Pemerkosaan itu bisa digagalkan karena adanya anggota TNI, Serda Nicholas, yang mendengar teriakan karyawati itu dari dalam angkot.
(rvk/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads