"Isu-isu SARA (saya kira tidak banyak mendapatkan tempat di benak pemilih. Pada putaran pertama lalu, isu berbasis sentimen SARA terbukti tidak berhasil mendapat respon pemilih. Pemilih sudah cerdas," kata analis politik dari Charta Politika, Arya Fernandes kepada detikcom, Senin (23/7/2012) malam.
Arya menyebut, kampanye negatif untuk menyudutkan sisi personal dua calon yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, akan tetap berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam putaran kedua bulan September 2012 mendatang, ada dua konteks pertarungan. Pertama pertarungan isu dan pesan kampanye. "Positioning kandidat terhadap sebuah kebijakan atau isu juga akan semakin jelas," ujar Arya.
Dalam pertarungan ini, peneguhan komitmen calon untuk menyelesaikan persoalan di Ibukota secara konsisten dan cepat, akan mendapat perhatian pemilih.
Pertarungan kedua, sebut Arya, adalah pertarungan karakter dan kharisma personal calon. "Pada tahap ini ujian bagi setiap kandidat adalah tetap menjaga sentimen positif pemilih sampai menjelang hari pemungutan suara," katanya.
"Setiap kandidat juga akan berusaha mempersepsikan dirinya lebih baik, lebih merakyat, dibanding kandidat lain," tutur Arya.
(fdn/nvc)