Kepala Kepolisian Kota Aurora, Dan Oates, mengatakan polisi menemukan banyak bukti pengiriman bahan peledak ke alamat Holmes. Penemuan tersebut mengarah pada dugaan Holmes telah merencanakan aksinya sejak empat bulan sebelumnya.
"Kami menyadari bahwa tersangka selama empat bulan terakhir menerima pengiriman barang dalam jumlah banyak ke alamat rumahnya untuk sesuatu yang dikerjakannya," kata Oates seperti dilansir dari Reuters, Minggu (22/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang kita lihat di sini adalah bukti dari beberapa perhitungan dan pemikiran," ujar Oates.
Penembakan yang terjadi pada Kamis (19/7) tengah malam waktu AS itu dilakukan pria berusia 24 tahun bernama James Holmes. Dia menyebut dirinya The Joker. Karena aksinya, 12 orang tewas dan 71 luka-luka.
Dari puluhan korban luka, tiga di antaranya adalah WNI yang merupakan satu keluarga. Mereka adalah Anggiat Situmeang, Rita Paulina dan Prodeo et Patria.
(trq/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini