"Saya sangat menghargai sikap dan pernyataan Foke yang meminta pendukungnya tidak menggunakan isu SARA dalam pilgub putaran kedua nanti. Pernyataan ini sangat membesarkan hati, karena berpengaruh besar pada kondisi politik Ibukota, terutama menjelang pilgub putaran kedua nanti. Di sini Foke memperlihatkan kenegarawanannya," kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, kepada detikcom, Sabtu (21/7/2012).
Sebagai Gubernur, Foke dinilai paham betul kebhinekaan penduduk Jakarta ini. Kebhinekaan itulah yang menjadi kekuatan Jakarta, yang telah dijaga dan dirawat dengan susah payah selama bertahun-tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap sesudah pernyataan ini tidak ada lagi orang yang menghembus-hembuskan isu SARA menyongsong pilgub DKI putaran kedua nanti. Kedua pasangan yang berlaga diharapkan bisa berkompetisi dengan sehat untuk memberi contoh pada pilgub-pilgub di daerah lain.
"Misalnya dengan cara saling mengunjungi sebelum bertanding. Contoh-contoh kenegarawanan seperti ini perlu dilakukan, untuk memperlihatkan pada bangsa ini bahwa menjaga keutuhan dan kebhinekaan bangsa ini jauh lebih penting dan berharga dari pada sekedar jabatan Gubernur,"pungkasnya.
Pasangan Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara) dipastikan akan maju ke putaran ke II Pilgub DKI. Foke telah meminta supaya pendukungnya tidak menghembuskan isu SARA dalam putaran berikutnya.
"Saya kecam keras dan melarang mereka yang bersimpati kepada saya untuk gunakan isu (SARA) ini dalam rangka memenangkan seseorang dalam Pilkada," kata Foke.
(van/ndr)











































