Jasad Dwi dibungkus di dalam karung dan ditanam di sebuah gudang di Jl Gatot Subroto, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
"Ada laporan orangtua kalau kehilangan anaknya. Kita adakan pencarian dan kita periksa teman-temannya," kata Kapolres Bandar Lampung Kombes Pol Nurochman saat dihubungi detikcom, Rabu (18/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi lalu memeriksa tempat tinggal DE di sebuah gudang. Polisi menyisir seluruh tempat di gudang ini. Akhirnya tercium bau bangkai. Petugas kemudian melakukan pembongkaran.
"Kita cari ternyata benar di gudang itu bau mayat. Kita bongkar di pojokan rumah dia tanam sekitar 40 cm. Kita gali. Dia masukkan ke dalam terus ditutup dengan seng, baru ditutup tanah," jelasnya.
DE lalu diamankan ke kantor polisi. Di sini DE diperiksa secara intensif. Meski sudah ada bukti, DE masih mengelak telah membunuh Dwi.
"Belum ya (mengaku). Makanya masih kita periksa intensif," ujarnya.
Polisi lalu melakukan visum terhadap mayat Dwi. Di leher Dwi ditemukan bekas jeratan tali celana dalam. Jeratan tali ini akhirnya menewaskan Dwi.
"Nggak ada tusukan hanya jeratan tali di leher korban saja," ucapnya.
Setelah membunuh Dwi, DE mengambil HP dan motor Dwi. Polisi menemukan dua barang bukti tersebut di gudang tempat tinggal DE. Sementara motif DE membunuh Dwi masih diselidiki polisi.
(gus/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini