"Internet membunuh media cetak? Ya, karena iklan mereka menurun, pembaca mereka menurun," jawab McAdams saat mendapat pertanyaan dari salah satu wartawan apakah media online akan membunuh media cetak.
Hal dikatakan McAdams dalam sesi tanya-jawab dalam Media Workshop tentang Journalism in an Interconnected World & Social Media and Professional Use of Twitter yang digelar Kedubes AS di Pusat Kebudayaan Amerika @america di Pacific Place, SCBD, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (17/7/2012) sore kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di sini, mungkin koran-koran cetak masih bisa meraih iklan, tapi setidaknya 10 tahun mendatang mereka mulai akan kehilangan pendapatan. Jurnalisme kebanyakan sekarang ada di internet," papar McAdams yang pernah berkarier menjadi jurnalis di Washington Post ini.
McAdams juga memaparkan, memang tidak semua orang terhubung ke internet. Pada awalnya, koneksi ke internet mahal dan susah dijangkau semua orang. Namun makin hari koneksi internet makin murah, orang bisa mengaksesnya dari komputer pribadi atau melalui telepon selular.
McAdams juga menjelaskan ada perubahan besar di dunia media. Dulu media hanya bisa memberikan informasi satu arah, namun kini dengan teknologi internet, tidak bisa memberikan informasi satu arah lagi. Ada user generated content di mana pembaca bisa berkomentar, memberikan umpan balik, bahkan bisa menjadi narasumber atau membuat berita sendiri.
Sumber informasi juga berlimpah, termasuk dari media sosial seperti Facebook dan Twitter. Tidak semua informasi benar. Sebagai jurnalis, tidak bisa menelan informasi itu mentah-mentah, namun bisa menggunakannya sebagai latar belakang dan mengkonfirmasinya kepada sumber resmi seperti pejabat pemerintah atau lembaga lain.
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini