Tapi apa yang terjadi pada pelaksanaan Pilkada pada 11 Juli lalu di luar dugaan. Pasangan Foke-Nara disalip Jokowi-Ahok. Muncul kabar hasil ini membuat kubu Foke geleng-geleng. Isu muncul, Foke merasa tertipu lembaga survei. Benarkah?
"Tidak. Saya tidak merasa tertipu kok," ujar Fauzi Bowo usai meresmikan peluncuran konsep baru Carrefour Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (17/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lembaga survei dipakai oleh siapa saja. Memang hasilnya di luar perkiraan. Tapi saya kira wajar saja," katanya.
Foke memastikan, tidak pernah keluar dari mulutnya pernyataan yang merendahkan lembaga survei. "Saya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu. Lembaga survei bekerja sesuai dengan kaidah dan keahliannya. Memang hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi," tuturnya.
Seperti diketahui, dalam proses pemungutan suara pada 11 Juli 2012 lalu, berdasarkan hasil penghitungan cepat berbagai lembaga survei, menempatkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama berada dalam urutan pertama tingkat elektabilitas. Sementara pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di urutan kedua. Disusul oleh pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini di urutan ketiga.
Namun, hampir dipastikan, proses pemilihan orang nomor 1 DKI Jakarta ini akan berlangsung dalam 2 putaran, karena dari penghitungan cepat, Jokowi belum menembus angka 51% sesuai dengan pertauran yang ditetapkan.
(mad/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini