Survei ini dilakukan dengan menggunakan motode purposive dan menggunakan kuisoner dan wawancara sampel dari 2.500 responden di setiap daerah kerja di Jeddah, Mekkah, Madinah, Armina. BPS menerima 5.420 kuesioner dan data yang layak diolah sebanyak 5.348 kuesioner.
"Secara keseluruhan indeks kepuasan pelaksanaan haji sebanyak 83,31 persen atau tergolong memuaskan," ujar Kepala BPS Suryamin saat menjelaskan survei Kepuasan Haji 2011 di gedung Badan Pusat Statistik, Jalan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daker Madinah mengalami penurunan sebesar 2,69 persen dari tahun 2010 sebanyak 87,64 persen menjadi 84,64 persen," sebutnya.
Selain itu, dalam aspek pelayanan dengan pemenuhan harapan tertinggu terdapat pada Pelayanan Petugas Kloter dengan persentanse 88,37 persen dan terendah terdapat pada Pelayanan Transportasi dengan nilai 77,41 persen.
"Aspek yangg dinilai pada pelayanan petugas haji, pelayanan ibadah, transportasi, akomodasi, catering, kesehatan, dan pelayanan umum lainnya," terangnya.
Suryamin menyebutkan, pihaknya juga mengukur indeks kepuasan jemaah haji menurut aspek pelayanan publik dan daerah kerja. Indeks kepuasan tertinggi terdapat pada indikator kemampuan petugas dalam melayani sebesar 87,06 persen.
"Indeks kepuasan terendah adalah pada keandalan atau kesesuaian pelayananan sebesar 80,78 persen," sebutnya.
Dari survei ini, sebanyak 26 persen jemaah haji menyarankan agar pelayanan petugas kloter baik secara mutu dan kinerja harus ditingkatkan.
Namun secara keseluruhan, survei ini mencatat beberapa kesimpulan yaitu pelayanan dengan indeks kepuasan terendah adalah pelayanan transportasi.
"Daker dengan indeks kepuasan terendah adalah Armina," ujarnya.
(fiq/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini