"Ini warning buat parpol dan pemimpin yang tua yang ingin maju menjadi capres. Tokoh lama tidak akan sama sekali laku," ujar pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah saat berbincang dengan detikcom, Sabru (14/7/2012).
Menurut Iberamsjah, seperti halnya dengan pilgub DKI Jakarta, pilpres 2014 juga membutuhkan wajah baru dan muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait melesetnya perhitungan lembaga survei yang berbeda dengan hasil hitung cepat pada hari pemungutan suara, Iberamjah menilai lembaga survei tersebut tidak kredibel dan juga tidak dapat menangkap gambaran yang terjadi di masyarakat.
"Masyarakat ingin ada perubahan di tingkat dasar, Ini reaksi perlawanan terhadap incumbent," ujarnya.
"Ini bukan kebetulan dan dan semua partai besar tidak ada yang menarik," tambahnya.
(fiq/mpr)











































