"Mesin partai tidak kuat untuk menggerakkan loyalitas pemilih atau kader. Banyak dari pemilih/kader Golkar dan PPP menyeberang ke kandidat lain. Selain itu soliditas dukungan di tingkat elit juga belum optimal," ujar Pengamat Politik dari Charta Politika Arya Fernandes saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (14/7/2012).
Selain itu, faktor lain kekalahan pasangan ini adalah pesan kampanye kandidat tidak sampai secara efektif kepada pemilih. Pesan kampanye baru sampai pada tahap pengenalan oleh pemilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kekalaha Alex-Nono juga dipengaruhi oleh diferensiasi program. Menurut Arya, pada level program atau isu, tidak terdapat perbedaan yang kentara antara program atau isu yang disampaikan Alex dengan kandidat cagub yang lainnya.
"Sehingga tidak berhasil memikat pemilih," tutupnya.
Ketua DPP Golkar Indra J Piliang membantah bahwa kegagalan Alex-Nono disebabkan oleh gagalnya mesin partai Golkar bekerja. Menurut Indra, pencalonan Alex-Nono didukung tiga partai besar yakni Golkar, PPP dan PDS dan mesin partai adalah simpatisan dari Golkar.
"Memang kalau dilihat secara historis, Jakarta merupakan neraka bagi Golkar karena dalam beberapa pemilu terakhir selalu kalah," kata Indra.
(mpr/fiq)











































