"Gambaran Pilgub DKI Jakarta sebagai gambaran Pilpres 2014 itu tidak masuk akal," kata Ketua DPP Golkar Indra J Piliang saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (14/7/2012).
Kegagalan Alex-Nono juga dibantah disebabkan oleh gagalnya mesin partai Golkar bekerja. Menurut Indra, pencalonan Alex-Nono didukung tiga partai besar yaknii Golkar, PPP dan PDS dan mesin partai adalah simpatisan dari Golkar.
"Memang kalau dilihat secara historis, Jakarta merupakan neraka bagi Golkar karena dalam beberapa pemilu terakhir selalu kalah," kata Indra.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertembangan Partai Golkar, Akbar Tandjung menyebut kekalahan Alex Noerdin dalam Pilgub DKI Jakarta mengindikasikan tidak efektifnya kerja mesin partai. Kekalahan ini harus menjadi evaluasi untuk menguatkan soliditas partai dalam mengusung calon dalam kontestasi politik lainnya.
"Kekalahan ini menyedihkan, suara Pak Alex di bawah Faisal Basri yang notabene calon independen. Mesin partai tidak bisa berfungsi secara efektif untuk memberi dukungan, padahal ada 3 partai pendukung yakni Golkar, PPP dan PDS," ujar Akbar.
Perolehan suara Alex yakni di bawah 5 persen sebagaimana hasil hitung cepat lembaga survei, kata Akbar lebih rendah dibanding perolehan suara Golkar di DKI.
(fiq/mpr)