"Dia itu nyeberang mau nyusul ibunya. Bus TransJ-nya lagi lewat dengan kecepatan tinggi. Akhirnya kejadianlah itu. Itu cepat banget peristiwanya. Anak itu bukan ketabrak terus mental, tetapi terlindas badan dan kepalanya," tutur saksi mata, Rizki (23).
Saksi mata yang lain, Sakinah (47) yang juga tetangga Adam, mengatakan hal yang sama. Menurut dia, ibunda Adam tidak tahu kalau putra sulungnya itu membuntuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat mereka menyeberang memang jauh dari jembatan penyeberangan. Mereka juga tidak menyeberang di zebra cross. Jarak zebra cross dengan TKP sekitar 50 meter.
Adam adalah anak sulung dari dua bersaudara. Dia masih duduk di kelas 5 SD. Adam tinggal bersama keluarganya di Jalan Mampang Prapatan VI RT 3 RW 2, Jakarta Selatan. Ayah Adam berada di Medan, Sumatera Utara.
Bus TransJ koridor VI (Dukuh Atas-Ragunan) yang menabrak Adam saat ini masih di lokasi. Kaca bus pecah dirusak warga yang marah. Sementara itu badan bus dicorat-coret dengan pylox warna hitam, "Mulai besok dilarang operasi".
Polisi di lokasi bertambah kekuatannya. Saat ini pun mobil derek sudah didatangkan ke lokasi, di dekat Plaza Basmar, Mampang Prapatan.
(vit/nwk)