"DKI Jakarta itu hampir-hampir tidak pernah bisa ditaklukkan Golkar. Bahkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto sedang kuat-kuatnya, Golkar kalah di Jakarta. Perhatikan saja, pada awal reformasi yang menjadi pemenang adalah PDIP, tetapi pada pemilu 2004 PKS berada di atas. Walhasil, kekalahan cagub Golkar di Pilgub DKI Jakarta 2012 ini tidak perlu terlalu didramatisasi sebagai indikasi kekalahan Golkar secara nasional," kata Ketua DPP Golkar Hadjrianto Y Tohari, kepada detikcom, Jumat (12/7/2012).
Menurut Hadjrianto, memang pola kampanye di Pilgub DKI harusnya dilakukan secara lebih halus. Tak hanya saling serang dengan kandidat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konteks dan perspektif seperti ini lantas bagaimana posisi Partai Golkar selanjutnya dalam putaran kedua nanti?
"Saya berpendapat lebih baik Partai Golkar tidak koalisi dengan partai/calon gubernur manapun. Bebaskan anggota Partai Golkar untuk memilih. Sementara Partai Golkar mencermati keadaan dengan tajam untuk dijadikan bahan perumusan strategi menghadapi Pemilu 2014," pungkasnya.
(van/edo)











































