"Saya mengenalnya di jejaring sosial, sudah dua tahun ini. Setahu saya, dia suka berhalusinasi," kata Farid ketika ditemui di rumahnya, kawasan Rejodani, Yogyakarta, Senin (9/7/2012).
Farid mengakui Khairudin adalah mahasiswa UGM yang kemudian pindah ke UI. Namun, dia tidak mengenal betul profil yang bersangkutan. Pasalnya, Khairudin tidak lama di UGM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh Farid menjelaskan, Khairudin kerap memberi komentar dan pujian pada tulisan-tulisannya di Facebook. Ia tidak tahu apakah ada kaitan antara komunikasi via jejaring sosial dengan peristiwa yang dialaminya.
Penusukan terjadi Minggu (9/7/2012) petang usai salat maghrib. Polisi menyebut, pelaku dendam. Tapi pihak UGM melalui dekan Filsafat Mukhtasyar Syamsudin menilai pelaku depresi sehingga berbuat nekat. Hingga saat ini, pelaku masih diperiksa di Mapolsek Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
(try/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini