"Kita akan perbaiki terus (AC dan jadwal kereta). Boleh kalau dia bayarnya lebih, ini KRL Mania-nya minta fasilitas. Nah dia bayarnya berapa, ada uang ada harga. Kalau nggak setuju jangan naik kereta. Karena kita masih butuh perbaikan," ujar Sulistyo.
Sulistyo mengatakan itu kepada wartawan di sela-sela Seminar Peningkatan Sistem Persinyalan Perkeretaapian di Jabodetabek di Gedung LIPI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (5/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita memang butuh kenaikan itu. Kalau untuk ekonomi nggak boleh naik, kan itu ditentukan oleh pemerintah. Saran saya disubsidi pemerintah agar Commuter Line bisa lebih murah," ucap dia.
Sulistyo meminta KRL Mania -- komunitas pelanggan KRL -- membandingkan jumlah kereta yang beroperasi saat ini dengan 3 tahun lalu.
"KRL itu rugi. Pokoknya kita mampunya seperti itu. Tapi kalau nggak cocok, jangan dipaksain naik KRL. Diserahkan semuanya ke penumpang. Kita tahu sendiri ada kenaikan, kalau nggak cocok jangan naik," tuturnya.
Berikut tarif KRL Commuter Line yang akan diberlakukan mulai 1 Oktober 2012:
- Rp 9.000,- untuk Relasi Bogor-Jakarta/Jatinegara
- RP 8.000,- untuk Relasi Depok-Bogor
- Rp 8.000,- untuk Relasi Depok-Jakarta/Jatinegara
- Rp 8.500,- untuk Relasi Bekasi-Jakarta/Stasiun Transit
- Rp 8.000,- untuk Relasi Parung Panjang/Serpong-Tanah
Abang/Stasiun Transit
- Rp 7.500,- untuk Relasi Tangerang-Duri/Stasiun Transit
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini