"Mereka memang memasang tarif sendiri dan tarifnya ini disesuaikan dengan kilometer atau jarak tempuh dari lokasi ke pool dan jenis kendaraan yang diderek," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/7/2012).
Untuk kendaraan jenis sedan, jeep, minibus dan sejenisnya dikenakan tarif Rp 450 ribu (jarak tempuh penderekan 0-5 KM) atau Rp 550 ribu (untuk jarak tempuh penderekan 5-10 KM). Khusus kendaraan mewah bertarif Rp 650 ribu untuk jarak penderekan 0-5 KM dan Rp 700 ribu untuk jarak 5-10 KM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Truk double ban, bus box dan sejenisnya dikenai tarif Rp 850 ribu (untuk jarak derek 0-5 KM) dan Rp 900 ribu (untuk jarak derek 5-10 KM). Truk Fuso, tronton double gardan dan sejenisnya dikenai tarif Rp 1,1 juta (0-5 KM) dan Rp 1,2 juta (5-10 KM). Sementara kendaraan jenis trailer, tangki, truk gandeng dan sejenisnya dikenakan biaya Rp 1,3 untuk jarak derek 0-5 KM dan Rp 1,5 juta untuk jarak derek 5-10 KM.
"Itu untuk mobil dalam keadaan kosong, dengan catatan, apabila ada muatan, masuk kali, ban tidak berfungsi, kecelakaan biaya dinegosiasi atau ditambah 10 persen," katanya.
Rikwanto mengatakan, untuk biaya penderekan ini, pelaku bisa dinegosiasi. Namun, ketika sampai di pool, pelaku justru menolak dinegosiasi.
"Masih bisa dinegoisasi tapi karena niatnya ada dari awal, mereka paksakan di nilai itu. Bahkan sampai di pool, karena mereka adalah kelompok yang sudah sepaham, jadi tidak ada lagi yang bisa bantu korban," jelasnya.
Rikwanto mengimbau masyarakat untuk mewaspadai aksi derek liar di tol. Masyarakat diimbau untuk menggunakan jasa derek resmi.
"Yang resmi itu punya badan hukum, terdaftar dan ada kerjasama dengan dinas terkait seperti DLLAJ, Jasa Marga dan kepolisian," katanya.
Sementara itu, Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Arie Ardian mengatakan, para pelaku melakukan aksinya dari pagi hingga malam.
"Dari pembukuan mereka, perhari mencapai 15-30 unit kendaraan yang diderek mereka, selebihnya akan kita hitung. Kebanyakan mobil boks, taksi juga ada," katanya.
Kopader sendiri memiliki 18 unit mobil derek yang dioperasikan oleh 4 orang untuk setiap unit mobil.
"Untuk daerah operasi sana (Tol Cawang) dikuasai oleh Kopader," katanya.
(mei/trq)