"Saya tidak minta uang, saya tidak minta duit," tegas Anggito saat membuka acara Pembekalan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 1433 H /2012 di Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (3/7/2012).
Anggito menambahkan, dirinya hanya membutuhkan uang untuk membayar zakat. Ilmu ekonomi yang dipelajari dan ditekuninya telah memberikan materi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"80 persen doa yang memberikan ucapan selamat dan doa," kata staf pengajar FE UGM itu.
Sebanyak 20 persennya lagi lanjut dia, ada yang minta jatah, memaki-maki dan mengucapkan dengan ucapan yang tidak mengenakkan dan menjelek-jelekkan.
"Bahkan ada yang meminta untuk memberantas tikus-tikus di Kemenag," ungkap Anggito sebelum membacakan pidato sambutan Menteri Agama.
Menurutnya beberapa setelah diangkat jadi Dirjen dirinya juga mendapat banyak telepon bila dirinya meminta sejumlah uang.
"Ada yang dari kanwil di daerah, dari travel agen dan di kantor, itu semua tidak benar," katanya.
Sebagai Dirjen, dia meminta para petugas untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah. Jamaah harus diprioritaskan lebih dulu.
"Pentingkan jamaah, apapun yang terjadi dan harus ada perbaikan di PPIH, termasuk soal katering yang sejak 10 tahun tidak ada perbaikan," pintanya.
Dalam memperbaiki pengelolaan haji, Anggito juga akan menerapkan tidak adanya sistem kuota namun sistem berdasarkan urutan. Dengan demikian penumpukan daftar tunggu akan terkurangi.
"Tidak ada sistem kuota dan privilege dari siapapun. Siskohat juga akan kita perbaiki dan transparan," pungkas dia.
(bgs/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini