"Hal ini menandakan ada pihak-pihak yang galau dengan semakin tingginya akseptabilitas warga terhadap kami," kata Hidayat, Senin (2/7/2012).
Mantan ketua MPR tersebut sangat menyesalkan aksi vandalisme yang terjadi, karena menurutnya demokrasi di DKI Jakarta bisa dilakukan dengan cara-cara yang elegan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat juga menyesalkan masih adanya fitnah yang menimpa dirinya bahwa dirinya anti-Maulid, padahal ia kerap mengisi ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW di banyak tempat. Ia juga menyesalkan adanya tuduhan yang mengatakan dirinya antikeberagaman, padahal Hidayat banyak memiliki kolega nonmuslim.
"Waktu saya menjadi ketua MPR, anggota saya ada yang non muslim. Semua agama pernah menjadi anggota saya, semua suku pernah menjadi anggota saya. Parta politik yang sekuler pernah menjadi anggota saya dan tidak pernah ada masalah," jelas Hidayat yang duduk sebagai ketua MPR periode 2004-2009 tersebut.
Fitnah-fitnah tersebut, lanjut Hidayat, menandakan adanya pihak-pihak yang tidak berkenan dengan semakin tingginya penerimaan masyarakat terhadap dirinya.
"Ini menandakan ada pihak-pihak yang galau dengan elektabilitas kita yang semakin meninggi, popularitas kita yang semakin meninggi dan akseptabilitas publik juga semakin meninggi," cetus Hidayat.
(ndr/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini