Dia sudah tidak bisa berucap kata karena lidahnya rusak dan gangguan pada otaknya. Sebelas hari setibanya di Bahrain, kondisi Zubaidah drop sehingga tidak sadarkan diri.
"Ternyata baru 11 hari di Bahrain dia drop, jadi gula darahnya dari 110 mg/dl ke 10 mg/dl. Sehingga merusak semua jaringan di tubuhnya dan kepalanya, kemudian koma," tutur Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat saat menjenguk Zubaidah di rumahnya, Kampung Lemburkaum, Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (2/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu karena dia kejang-kejang. Karena kejang-kejang itu lidahnya tergigit," tutur Jumhur setelah menghubungi dokter di Bahrain.
Pada bulan November 2011, Zubaidah pulang setelah menjalani perawatan di Bahrain selama 3 tahun. Jumhur bersyukur karena tindakan cepat yang dilakukan pemerintah Bahrain kepada Zubaidah.
"Faktanya dia (sempat-red) koma dan tergeletak tiga tahun karena penyakit. Dia juga dapat perawatan gratis, bahkan dipulangkan dengan bantuan teman-teman di sana, saweran gitu sampai terkumpul Rp 17 juta. Dan sekarang kita ingin memastikan saja ada perbaikan," jelas Jumhur.
Kini Zubaidah hanya tergolek lemah di atas sambil sesekali merintih menahan sakit di rumahnya yang sederhana. Sesekali tangannya mengepal ke atas tanpa mengetahui maksudnya.
(vid/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini