"Ada dua tujuan utamanya. Untuk sebuah sistem politik ada baiknya memberikan gambaran Ical sebagai capres Golkar, silakan dievaluasi oleh publik. Apa akan diterima atau dikritik," kata pengamat komunikasi politik, Effendi Ghazali, kepada detikcom, Senin (2/7/2012).
Nah, karena pencapresan Ical sudah dikumandangkan jauh hari maka kritik terhadap Ical pun bisa disuarakan terus menerus sampai tahun 2014. Meskipun pencapresan Ical tak bisa dibilang buru-buru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang harus diantisipasi Ical adalah serangan dari lawan-lawannya. Dalam hal ini tentunya parpol atau cawapres dari partai lain bisa saja mengobok-obok popularitas Ical.
"Persoalan yang agak serius juga dalam konteks seperti itu sudah benar-benar siap belum. Karena kalau nanti sudah dipublikasikan jadi pusat perhatian dan sasaran tembak," lanjut Effendi.
Karena Itu, lanjut Effendi, harusnya Ical menyelesaikan masalah-masalah yang bisa mengganjal pencapresannya. Dengan demikian meminimalisir masalah-masalah yang mungkin muncul selama konsolidasi pencapresannya dilakukan.
"Dalam arti elektabilitasnya bisa stabil tapi bisa turun juga karena kritik masyarakat. Dan harus menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini jadi kelemahan. Seperti kasus Lapindo, bagaimana kalau nanti nyapres namun masih menyisakan masalah Lapindo," tandasnya.
(van/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini