"Sore ini ada agenda yang dihadiri oleh menteri pertahanan kita dan menteri pertahanan Australia tentang pengadaan pesawat Hercules C130 yang kita bahas beberapa saat lalu, yang akan kita adakan dari Australia, dengan format hibah. Tapi tentu ada biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, jadi sebetulnya setengah hibah, setengah kita beli," ujar SBY di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (2/7/2012).
SBY menjelaskan, Indonesia saat ini tidak lagi menerbangkan pesawat jenis Fokker 27. Oleh karena itu, diperlukan alat transportasi udara dengan muatan yang lebih banyak seperti pesawat transport militer menengah CN295. Selain itu, pengadaan pesawat C130 ini diharapkan bisa menjadi solusi sebagai guna memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Udara (TNI-AU).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, pagi ini SBY bertolak ke Darwin, Australia. Agenda utama kunjungan kerjanya adalah mengikuti pertemuan konsultasi tahunan antara pemerintah RI dan Australia. Selain melakukan evaluasi atas tindak lanjut kesepakatan hasil pertemuan pertama di Bali, fokus pertemuan Presiden SBY dengan PM Julia Gillard adalah peningkatan kerjasama bilateral di bidang ekonomi.
Turut hadir dalam rombongan presiden menuju Australia tersebut, Ani Yudhoyono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Kepala BKPM Chatib Basri, Ketua Kadin Bambang Suryo Sulistio, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, KSAU Marsekal Imam Sufaat, Wamenkum HAM Denny Indrayana dan Kepala BNPB Syamsul Maarif.
(mok/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini