"Kampanye terbuka seperti itu kontraproduktif dan tidak mencerdaskan," kata manajer pemantauan JPPR, Masyukurudin Hafidz, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (2/7/2012).
Menurut Hafidz, konsep kampanye seperti itu hanya jadi ajang menunjukkan kekuatan pasangan calon. Untuk menyedot penonton, jagoan-jagoan dari partai politik pun dihadirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berencana akan mengurangi kemacetan kok dengan kemacetan. Kampanye dengan menciptakan kemacetan ini justru akan dicatat buruk oleh masyarakat pemilih Jakarta," sindirnya.
(mok/mok)