Kasus Korupsi Pengadaan Alquran, Menag: Saya Tidak Tahu Apa-apa

Kasus Korupsi Pengadaan Alquran, Menag: Saya Tidak Tahu Apa-apa

- detikNews
Selasa, 26 Jun 2012 20:11 WIB
Jakarta - Menteri agama Surya Dharma Ali angkat bicara soal dugaan kasus korupsi pengadaan alquran di Kementeriannya. Ia menyatakan tidak mengetahui bagaimana kasus itu bisa terjadi, termasuk siapa yang melakukannya.

"Saya berkali-kali ditanya mengenai pengadaan Alquran, saya tidak tahu apa-apa. Sekjen tidak tahu apa-apa, Irjen juga tidak tahu apa-apa. Dirjen Bimas Islam yang waktu itu Pak Nazarudin Umar juga tidak tahu apa-apa," ujar menteri agama, Surya Dharma Ali, dalam sambutan pelantikan Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, di kantornya Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, (26/6/2012).

Menurutnya, citra kementerian agama sebetulnya sudah membaik dengan prestasi yang diperoleh dalam hasil audit laporan keuangan kemenag tiap tahun. Namun citra positif itu kembali memburuk karena kasus korupsi pengadaan alquran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah bertahun-tahun laporan keuangan dari kementerian agama yang disclaimer. Lalu tahun 2009 kita mendapat wajar dengan pengecualian, tahun 2010 wajar dengan pengecualian. Dan 2011 kita mendapat nilai wajar tanpa pengecualian dengan pargraf penjelasan. Belum satu minggu kebanggan itu, kita semua diterpa isu korupsi pengadaan alquran, ini tentu sangat menyakitkan," terangnya.

Ia menuturkan bahwa kasus korupsi yang menerpa kementeriannya sangat menyakitkan dirinya sebagai menteri, dan seolah kementerian agama paling bobrok diantara kementerian lainnya.

"Opini publik sudah terbentuk sedemikian rupa, seakan kementerian agama ini yang paling bobrok. Alquran saja dikorupsi, ini betul-betul statement yang menyakitkan," kata Surya.

Oleh karenanya, ia membentuk tim investigasi kasus pengadaan alquran untuk mengetahui akar permasalahan sebenarnya. Karena menurutnya orang-orang yang membicarakan kasus ini tidak memahami yang sesungguhnya terjadi.

"Saya minta perhatian internal kementerian agama menyangkut dugaan adanya korupsi dalam pengadaan percetakan kitab suci alquran yang dsmpaikan oleh KPK. Kita sangat prihain dengan opni dan pemberitaan media yang sangat merugikan nama baik korps kementerian agama," ucapnya.

(fjr/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads