Saat ini, ada dua jenis satelit yang tengah dikembangkan oleh LAPAN yakni jenis LAPAN A2/Orari dan LAPAN A3/IPB. Satelit ini tengah dikembangkan di Laboratorion LAPAN di Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor dan sudah mencapai 95 persen.
Satelit LAPAN A2/Orari ini dilengkapi dengan voice repeater. Nantinya, jika bencana terjadi para tim penyelamat tidak akan lagi terkendala oleh komunikasi. "Tadinya akan diluncurkan tahun ini, karena ada beberapa kendala sehingga akan diluncurkan tahun depan," kata Deputy of Aerospace Technology LAPAN, Prof, Dr, Ing. Soewarto Hardhienata kepada para wartawan di Hotel Salak, Jalan Juanda Bogor, Jabar, Senin (26/06/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua satelit ini juga bisa memonitoring kapal-kapal yang berlayar di perairan Indonesia," sambung Soewarto.
Kedua satelit yang akan diluncurkan LAPAN sendiri merupakan satelit buatan anak bangsa, namun karena keterbatasan teknologi di Indonesia, proses peluncuran akan dilakukan di India. "Alhamdulilah satelit ini buatan anak bangsa kita," jelas Soewarto
Selain dua satelit yang akan diluncurkan, LAPAN juga tengah mengembangkan pesawat tanpa awak guna menjangkau lokasi-lokasi bencana yang sulit ditempuh. Pesawat tanpa awak ini sudah dilakukan percobaan yakni pada pantauan pasca letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah. "Waktu itu kita coba untuk memotret gambar di puncak merapi pesawat tanpa awak ini," imbuhnya.
(try/try)











































