Siswi SMK Gantung Diri, Komnas PA: Sistem Pendidikan Kita Kejar Target

Siswi SMK Gantung Diri, Komnas PA: Sistem Pendidikan Kita Kejar Target

- detikNews
Selasa, 26 Jun 2012 09:47 WIB
Jakarta - Siswi kelas 1 SMK di Jakarta Timur ditemukan gantung diri dirumahnya. Keluarga menduga motif gantung diri yang dilakukan siswi berprestasi itu karena nilai prestasi yang turun. Komnas Perlindungan Anak (PA) menyatakan sistem pendidikan kejar target bisa menjadi pemicu anak tersebut mengakhiri hidupnya dengan tragis.

"Ini kan dampak dari sistem pendidikan kita yang mengejar target," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, saat dihubungi detikcom, Selasa (26/6/2012).

Bukan hanya itu, diskriminasi sistem pendidikan yang berlangsung saat ini, seperti pemberian beasiswa kepada siswa pintar dan bagi yang kurang berprestasi tidak diberikan beasiswa, diduga turut menjadi pemicu stres yang dialami pelajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arist mengatakan pemerintah harus mengubah orientasi pendidikan yang selama ini diterapkan. Pemerintah harus berorientasi pada pendidikan untuk rakyat miskin, bukan persoalan pintar tidak pintar.

"Pemerintah harus membantu pendidikan rakyat miskin bukan karena dia siswa yang pintar, tapi karena mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang baik," terangnya.

Sebelumnya, seorang siswi kelas 1 SMK di Jakarta Timur ditemukan tewas gantung diri di lantai dua kediamannya. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena prestasinya di sekolah menurun.

"Menurut cerita teman-temannya, dia (korban) ditegur guru sekolah karena prestasinya menurun. Padahal sebelumnya dia murid berprestasi. Dia malu soalnya anaknya pendiam," kata ibunda pelajar itu, Jaroh, saat ditemui wartawan di Polsek Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (25/6/2012).

Kapolsek Kramatjati, Kompol Imran Gultom, saat dikonfirmasi menyatakan korban murni bunuh diri. Namun motif aksi nekat tersebut masih dalam penyelidikan.

"Berdasarkan keterangan orang tua dan teman-temannya, tidak ada bentuk penganiayaan, itu motifnya bunuh diri murni," kata Imran.

(ahy/vit)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads