Selain itu, dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini juga mengubah limbah udang menjadi pakan ternak pula. "Siang ini Prof Dr Ir Sri Suhermiyati MS dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Makanan Ternak Omnivora pada Fakultas Peternakan, UNSOED Purwokerto, Jawa Tengah," kata Humas Keluarga Alumni Unsoed, Alief Einstein dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (26/6/2012).
Temuan Sri Suhermiyati ini telah mendapatkan hak paten. Lewat proses fermentasi, kulit kakao dicampur dengan penambahan urea 1 persen, 10 persen dedak padi, dan 88 persen air suling pada kulit buah kakao dalam waktu tujuh minggu. Dilanjutkan penambahan khamir Saccharomyces cerevisiae selama satu minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sri, kulit buah kakao fementasi dipergunakan untuk substitusi pada jagung kuning dengan level 10, 20, dan 30 persen. Selanjutnya untuk mengetahui hasil substitusi tersebut diberikan secara in vivo pada ayam broiler selama 42 hari.
"Hasil penelitian dievaluasi kesehatan ayam broiler pada profil darah meliputi Hb, eritrosit, dan N-Hematokrit dari substitusi kulit buah kakao fermentasi sampai 30% tidak menyebabkan perbedaan," ungkap Sri Suhermiyati ini.
Hal serupa juga dilakukan terhadap limbah udang belalang dengan membuat fermentasi limbah udang secara batch culture. Setelah memalui proses fermentasi, maka tepung limbah udang siap digunakan sebagai bahan pakan ayam petelur.
"Ternyata sumbangan limbah kulit buah kakao yang di fermentasi dapat mengganti jagung kuning samapai 30 persen dapat menghasilkan produk hewani yang sehat kandungan kolesterol daging cukup rendah. Sumbangan limbah perikanan yaitu udang belalang yang di fermentasi dapat menggati tepung ikan samapai 15 persen menhhasilkan produk hewani berupa telur yang sehat karena kandungan O-mega 3 cukup tinggi," ujar dosen kelahiran 17 Mei 1948 ini.
"Disimpulkan ternyata bahan yang terbuang berupa limbah dapat menyumbang produk pangan dari unggas yang sehat," sambung Sri.
(asp/ahy)