Pertemuan darurat NATO tersebut akan digelar pada Selasa, 26 Juni menyusul permintaan dari Turki sesuai Pasal Empat traktat pendirian NATO, yang mengenai ancaman-ancaman bagi keamanan negara-negara anggota. Demikian seperti diberitakan AFP, Senin (25/6/2012).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pada stasiun televisi Turki, TRT, bahwa saat pesawat tempur Turki ditembak jatuh, pesawat itu tengah berada di wilayah terbang internasional, sekitar 13 mil laut dari Suriah. Parahnya lagi, militer Suriah tidak memberikan peringatan sebelum melancarkan tembakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suriah tahu betul bahwa itu pesawat militer Turki dan sifat misinya," cetus Davutoglu. "Kami akan membawa masalah ini ke publik dan hukum internasional demi kehormatan Turki," tegasnya.
Pemerintah Suriah telah mengakui pihaknya menembak jatuh jet F-4 phantom tersebut yang menurutnya, telah melanggar wilayah Suriah. Namun menurut Suriah, insiden itu merupakan kecelakaan sebab mereka baru menyadari itu pesawat Turki setelah menembak.
"Apa yang terjadi adalah kecelakaan dan bukan penyerangan seperti yang dikatakan oleh sebagian," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah Jihad Makdissi.
Negara-negara anggota NATO seperti Inggris, Amerika Serikat dan Italia mengecam keras tindakan Suriah tersebut. AS bahkan berjanji akan memberikan bantuan dalam menyelidiki insiden tersebut.
(ita/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini