Cagub-cawagub DKI menggunakan akhir pekan untuk berkampanye mensosialisasikan program-program mereka sembari mencari dukungan. Pada Jumat (22/6/2012) misalnya, pasangan Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini mendekati para tenaga medis, termasuk perawat, yang selama ini termasuk kelompok yang aspirasi politiknya seolah terpinggirkan, terutama di DKI Jakarta.
Hidayat Nurwahid khusus hadir dalam seminar perpolitikan yang diselenggarakan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Rumah Sakit Bunda Aliyah, Jl. Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya yang terpilih, maka saya akan cabut. Ya, saya akan cabut kezalimannya. Artinya, segala yang menyulitkan, yang sebenarnya justru merenggut hak rakyat, akan kita cabut," ungkap Hidayat dalam siaran pers kepada detikcom.
Merespon janji Hidayat, seluruh peserta pun mendeklarasikan dukungannya untuk memenangkan pasangan Hidayat Nurwahid-Didik J. Rachbini pada Pemilukada, 11 Juli mendatang.
Sementara itu calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen Faisal Basri juga tak menyia-nyiakan kesempatan. Faisal menggelar silaturahim dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
Dalam silaturahim ini, Faisal menyampaikan programnya bahwa Jakarta harus menjadi kota yang beradab. Yakni kota yang bisa memastikan kenyamanan semua golongan. Faisal memainkan isu multikultural.
"Sehingga, setiap penduduk kota merupakan makhluk-makhluk atau orang-orang yang unggul, yang khas terbangun dalam suasana kebersamaan yang harmonis. Oleh karena itu, membangun Jakarta harus diarahkan pada keadaban publik, pembangunan sarana dan infrastruktur yang mempertemukan berbagai manusia dalam perbedaan secara nyaman," katanya.
(van/van)