"Kesan saya pasar ini jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Saya juga sempat dialog dengan pedagang, yang penting pedagang merasa nyaman untuk berdagang dan dagangannya maju," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, usai acara peresmian Pasar Koja baru, Jalan Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (20/6/2012).
Pantauan detikcom di pasar dengan konsep hanggar tersebut, terdapat 808 kios, 253 los, dan 60 konter. Luas tanah pasar yang saat ini dikelola oleh swasta bekerja sama dengan PD Pasar Jaya DKI Jakarta adalah 1,4 hektar, tapi hanya 50 persen luas lahan digunakan untuk bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pedagang lama, harga kita kontrol, kita sepakati. Jadi saya sampaikan ini hanya Rp 20 juta per meter persegi, jadi pedagang dari kiosnya saja sudah untung. Kita tergantung harga dan membangun pasar, yang penting pasar telah terbangun. Nanti kita monitor berapa perputaran uangnya," kata Kepala PD Pasar Jaya, Djangga Lubis, di lokasi yang sama (20/6).
Pada tahun 2009, saat pelaksanaan eksekusi relokasi pedagang pasar Koja karena adanya renovasi, para pedagang pernah menghalangi eksekusi. Namun akhirnya pasar yang sudah tampak modern tersebut menjadi percontohan untuk revitalisasi pasar tradisional di Jakarta Utara.
"Kita revitalisasi saja, tapi kalau sudah tidak layak kita robohkan dan bangun yang baru. Ini pasar percontohan menjadi unggulan di Jakarta Utara. Jadi kita harap pedagang menjaga kebersihan dan keamanan. Pasar tradisional boleh mewah modern, tapi ya kita sesuaikan. Karena saya kira kebutuhan masyarakat berbeda, yang penting semua yang kita bangun itu bersih," jelas Lubis.
Pasar yang dominan berwarna oranye ini menghabiskan dana renovasi sebesar Rp 85 miliar dan memakan waktu selama dua tahun. "Total Rp 85 miliar kurang lebih. Proses pembangunannya hampir dua tahun," tutup Lubis.
(vid/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini