"Memang ada permintaan dari mereka, kita memikirkan kalau orang belanja volumenya besar bawa ke bawahnya susah. Karena harus turun tangga, kalau yang muda sih nggak apa-apa. Tapi kalau yang usianya agak lanjut memang agak repot," kata gubernur yang akrab disapa Foke, usai acara peresmian pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Rabu (20/6/2012).
Hal tersebut merupakan tanggapan Foke atas permintaan salah satu pedagang makanan di lantai dua pasar Koja yang meminta eskalator di pasar yang memiliki 1.120 tempat usaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya dengar dari pimpinan pasar bahwa ini ada jalur sehingga mobil juga bisa parkir di lantai dua. Sehingga aksesnya juga tidak terlalu sulit. Nanti dibahas juga dengan pedagang, apakah angkutan umum juga bisa naik ke atas. Sehingga bisa berhenti di atas kalau mau belanja sayur, buah, dan ikan di lantai dua," ujar Foke.
Pantauan detikcom, setelah membunyikan sirene Pasar Koja baru, Foke menjumpai sejumlah pedagang di pasar tersebut. Pasar dengan biaya peremajaan sebesar Rp 85 miliar ini terbagi dua, lantai satu merupakan kios untuk pakaian, emas, dan barang lainnya yang bukan termasuk dalam kategori makanan. Sedangkan lantai dua merupakan tempat usaha sayuran, makanan, ikan, daging, dan barang lainnya yang dapat dikonsumsi.
Ada sebuah jalur kendaraan yang muat untuk dua mobil menuju lantai dua pasar tersebut. Namun, harga sewa untuk pedagang baru, yang sebesar Rp 50-60 juta per meter persegi, di pasar tersebut cukup tinggi dibandingkan harga sewa kios untuk pedagang lama, sebesar Rp 20 juta per meter persegi.
"Semua ini saya ingatkan pada PD Pasar Jaya harus berikan manfaat kepada pedagang, konsumen, mitra, dan akhirnya juga memberi manfaat pada PD Pasar Jaya. Jadi semua harus dimusyawarahkan sebelum kita memulai proyek peremajaan pasar-pasar. Saya juga ingin memberikan peran yang besar pada koperasi pasar, karena para pedagang itu sebagian besar ikut dalam koperasi pasar," harap Foke.
(vid/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini