Pihak keluarga mendesak agar polisi segera mengungkap siapa pelaku di balik tewasnya pria beranak tiga itu. Keluarga yakin motif pembunuhan korban bukan perkara pencurian biasa.
"Kami berharap agar polisi segera menangkap pelakunya. Kami yakin polisi mampu mengungkap siapa pelaku pembunuhan terhadap ayah mertua saya itu, tapi mengapa prosesnya begitu lama," ujar Andhika, menantu almarhum dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (17/6/2012) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Identitas korban sudah diketahui, saya yakin Polda mampu mengungkapnya. Saya tahu kemampuan Polda Metro Jaya sangat bagus dalam mengungkap kasus-kasus kejahatan. Jangankan mayat yang teridentifikasi, mayat yang dimutilasi saja bisa ditangkap pelakunya," katanya.
Andhika meminta aparat polisi tidak diam saja dan segera menangkap pelaku. "Kami minta agar polisi tidak tebang pilih dalam menangani kasus. Untuk mertua saya yang hidupnya sederhana, di mana keadilannya," jelasnya.
Andhika juga merasakan lambatnya perkembangan penyidikan yang disampaikan penyidik ke pihak keluarga. Keluarga baru menerima SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) pada Maret 2012.
"Polisi hanya menyuruh kami bersabar dan berdoa. Kalau itu, setiap saat sudah kita lakukan," pungkasnya.
Untuk diketahui, pembunuhan terhadap Sutarto terjadi pada Selasa (18/10/2011) lalu. Jasadnya ditemukan gosong di Kompleks Srengseng Intercon Blok M, Kembangan, Jakarata Barat. Sebelum ditemukan tewas, Sutarto pamit hendak bekerja padaSenin (17/10/2011) pagi.
Anehnya, tidak ada barang berharga yang melekat pada korban yang dinyatakan hilang. Jam tangan dan motor Supra X miliknya tidak diambil pelaku. Hanya tas berisi dokumen yang dibawa pria yang bekerja sebagai kurir ini hilang saat itu.
(mei/ahy)