Elektabilitas PD Anjlok, Max Sopacua: Ambil Hikmahnya Saja

Elektabilitas PD Anjlok, Max Sopacua: Ambil Hikmahnya Saja

- detikNews
Senin, 18 Jun 2012 02:58 WIB
Jakarta - Tingkat elektabilitas Partai Demokrat (PD) terus merosot berdasarkan suvei yang dilakukan LSI. Beberapa kasus korupsi yang melilit awak partai tidak dapat dipungkiri menjadi faktor kemerosotan itu. Wakil Ketua Umum PD Max Sopacua menganggap survei LSI seyogyanya menjadi pecutan bagi PD untuk meningkatkan kembali elektabilitas.

"Itu trigger buat kita, ambil hikmahnya saja. Tidak bisa kita salahkan siapa-siapa," kata Max kepada detikcom, Minggu (17/6/2012) malam.

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, kasus korupsi yang menjerat beberapa kader PD menjadi salah satu faktor merosotnya elektabilitas partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa kasus yang berkembang, bagaimana pun juga itu tidak bisa dihindari," terangnya.

Menurut Max, meski nama Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng santer disebut- sebut sebagai faktor merosotnya elektabilitas partai karena tersandung masalah korupsi, tidak mudah untuk meminta keduanya mundur dari partai.

Demokrat baru bisa meminta keduanya mundur apabila lembaga hukum yang berwenang menyatakan keduanya bersalah. "Tapi kalau mengundurkan diri karena merasa bersalah itu aspek lain lagi," jelas Max.

"Ini tidak gampang, tapi kalau keduanya legowo ok-ok saja," imbuhnya.

Max menambahkan, dalam rapat yang digelar oleh Ketua Dewan Pembina beserta kader PD beberapa waktu lalu, SBY menyampaikan pesan kepada kader Demokrat yang tidak mampu mengikuti aturan main di partai berlambang mercy untuk keluar dari partai. Sisa waktu yang ada menuju 2014 diharapkan dapat membantu membenahi partai untuk kembali merangkul kepercayaan masyarakat kepada Demokrat.

"Masih ada waktu satu tahun untuk membenahi itu sebelum 2014," terangnya.

Sebelumnya, Elektabilitas Partai Demokrat (PD) terus melorot hingga mencapai 11.3 persen. Berikut hasil analisis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) atas penyebab keterpurukan PD.

Hal ini berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 2-11 Juni 2012, dengan metode multistage random sampling dari 1.200 responden. Survei ini dilakukan dengan metode wawancara.

Ada tiga hal yang menyebabkan keterpurukan PD. Pertama, PD gagal melakukan damage control secara cepat. Kasus Hambalang dan Wisma Atlet yang menyebut dua tokoh sentral PD yaitu Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng sebagai penyebab PD tersandera.

"Jika terus terkatung dan isu Hambalang terus bergulir sampai 2014, kemerosotan Demokrat terus terjadi," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby.

"Partai Demokrat terkorbankan karena prosedur internal partai sendiri dan ketiadaan leadership yang efektif," tambahnya.

(ahy/mei)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads