Informasi diperoleh detikcom, pesawat Sriwijaya Air rute Balikpapan-Tarakan pada Senin (11/6/2012) lalu, ditumpangi oknum tersebut. Saat tiba di Bandara Juwata Tarakan, oknum anggota DPRD yang masih berada di pesawat diduga memegang pantat salah seorang pramugari. Kontan kejadian itu membuat kesal pramugari dan situasi di dalam pesawat pun sempat menjadi gaduh.
Oknum anggota DPRD itu pun dijemput aparat kepolisian di Bandara Juwata Tarakan, usai turun dari pesawat. Namun belakangan, insiden itu tidak sampai ke pelaporan resmi di Mapolres Tarakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus tersebut tidak dilaporkan ke Polres Tarakan namun sudah diselesaikan antara kedua belah pihak. Keduanya sepakat damai dan tidak mempermasalahkan lagi," kata Handoko.
Sedangkan Humas Maskapai Sriwijaya Air Agus Suyono, tidak membantah ketika dikonfirmasi detikcom melalui ponselnya. Menurut dia, internal Sriwijaya Air masih perlu untuk meminta kelengkapan kronologis kejadian lengkap yang dialami pramugarinya.
"Ini kan laporan dari kami. Kami proses, perlu kita konfirmasi dulu ke Divisi Hukum dan yang bersangkutan (pramugari). Konfirmasi secara internal," kata Agus.
Agus juga menegaskan, persoalan benar tidaknya dugaan pelecehan seksual dari oknum anggota DPRD Bulungan tersebut, nanti akan dibuktikan melalui proses hukum.
"Benar atau salah, itu kan nanti dibuktikan hukum," tegasnya.
"Yang bersangkutan kan masih tugas dinas terbang. Nanti kalau sudah ketemu dan kita konfirmasi, baru kita akan ada langkah berikutnya," tutupnya.
(van/van)











































