"Pelaku mengakui dirinya telah membunuh 5 anggota keluarganya, termasuk ayahnya yang berprofesi sebagai guru, ibunya, 2 saudara laki-lakinya yang kuliah di universitas lokal, dan pamannya yang purnawirawan kolonel," terang seorang juru bicara Kepolisian Yordania yang enggan disebut namanya, kepada AFP, Kamis (14/6/2012).
Menurut polisi, perbuatan kejam remaja ini didasari oleh 'perbedaan' antara dia dan keluarganya. Namun sayangnya, polisi enggan menjelaskan lebih lanjut soal perbedaan yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan oleh polisi, bahwa pihaknya menemukan jasad-jasad korban terbungkus kain di lantai dasar kediaman keluarga remaja ini di wilayah Sweileh, Amman sebelah utara.
"Hampir seluruh korban ditembak tepat di bagian kepala," tandasnya. Kepolisian setempat masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini.
(nvc/ita)