Pengamat pendidikan Arif Rahman menilai, biaya itu tinggi karena persoalan peralatan. Butuh alat yang mahal dan canggih supaya operasional fakultas tersebut bisa berjalan.
"Harus cermat menghitungnya. Pendidikan kan memang butuh biaya, fakultas kedokteran dan teknik itu butuh peralatan yang mahal," ujar Arif saat berbincang dengan detikcom, Kamis (14/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, dia juga mengingatkan agar kampus tidak menjadikan tarif masuk sebagai barang dagangan. "Yang jelas itu jangan sampai jadi alat dagang," tegasnya.
Sebelumnya, Universitas Brawijaya (Unibraw) mematok uang Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan (SPFP) bagi calon mahasiswa Fakultas Kedokteran sebesar Rp 155 juta. Sumbangan sebesar itu merupakan jalur mandiri.
Sementara di Universitas Riau (UR), setiap calon mahasiswa diwajibkan membayar Rp 125 juta untuk masuk jalur mandiri fakultas kedokteran.
(mad/fdn)